Pemerintah kota Kendari mewacanakan unuk mengganti nama taman kota Kendari menjadi Taman Kalosara. Hal ini diungkapkan walikota Kendari Sulkarnain Kadir saat memimpin rapat koordinasi lintas stakeholders di rumah jabatan walikota Kendari.
Untuk merealisasi hal tersebut, pemerintah tengah membentuk tim khusus pemanfaatan potensi sumber daya alam (SDA), dengan tujuan agar pembangunan lebih maksimal.
Proses pembangunan ini dilakukan atas dasar pertimbangan kondisi taman kota itu sendiri yang sudah mengalami beberapa kerusakan pada beberapa fasilitasnya.
“Ya kita lihat sendiri kondisinya sekarang banyak fasilitas yang sudah retak dan sudah rusak dan memang sudah saatnya untuk dibenahi” kata Sulkarnain usai membuka kegiatan forum perangkat daerah Kota Kendari (Rabu, 26/02/2020).
Ia juga mengatakan beberapa warga Kota Kendari sudah banyak mengeluhkan tentang kondisi Taman Kota itu sendiri.
Untuk fasilitas nya sendiri Walikota masih enggan menyebutkan, katanya ini akan menjadi kejutan buat masyarakat Kota Kendari nantinya.
Terkait alasan Pemkot menyebut taman kota sebagai Taman Kalosara, Walikota mengatakan bahwa kalosara itu adalah simbol pemersatu masyarakat Kota Kendari yang diharapkan nantinya tidak hanya menjadi simbol fisik tetapi juga menjadi nilai filosofi bagi seluruh masyarakat.
Menurut walikota Kendari tersebut “inikan taman kota sudah dikenal, hanya kita ingin ada nama spesifik. Kalau hanya disebut Taman Kota semua kota juga punya taman kota, untuk itu kita akan menyebutnya Taman Kalosara”, kata Zulkarnain.
Selain itu pemerintah kota juga telah menganggarkan Rp 1 Milyar untuk revitalisasi tahap pertama taman tersebut. Rencananya, lanjut dia, Taman Kalosara akan terealisasi dan selesai dikerjakan pada tahun 2021.
“Tentukan melalui proses, karena menggunakan anggaran, ya tentu ada tahapannya. Mungkin tahun depan baru terwujud secara utuh, karena ditengahnya nanti akan ada Monumen Kalosara”, jelasnya.
Hal senada diungkapkan mantan walikota Kendari 2002-2007, Mansur Masie Abunawas. Dirinya sepakat dengan penamaan tersebut. “Apalagi taman kota itu ruang terbuka hijau yang hampir setiap hari dikunjungi masyarakat dan sering menjadi tempat event, namun selama ini belum ada namanya, jadi saya sepakat diberi nama Taman Kalosara”, pungkasnya.