Potensi sumber daya alam yang dimiliki Sulawesi Tenggara amatlah kaya dengan beragam jenis komoditas seperti nikel, aspal, hingga emas. Bahkan jumlah cadangan nikel di Sulawesi Tenggara disebut-sebut sebagai yang terbesar di Indonesia, dan termasuk dalam cadangan nikel terbesar di dunia.
Sulawesi Tenggara semakin mengalami kemajuan yang cukup pesat. Salah satunya karena telah menjadi daerah otonom sejak ditetapkan tahun 1964 silam. Pesatnya kemajuan provinsi tersebut didukung oleh kekayaan alam dengan yang jumlah yang melimpah.
Kekayaan alam itulah yang membuat investor berbondong-bondong untuk menanamkan modal mereka pada industri pertambangan di wilayah itu. Mereka pun tak akan berpikir dua kali untuk merogoh aset untuk kemudian dijadikan bagian dari usaha tambang. Hal inilah yang kemudian mencatatkan jumlah yang cukup banyak untuk Izin Usaha Pertambangan (IUP) di wilayah yang ramai aktivitas tambangnya. Wilayah-wilayah itu seperti Konawe, Kolaka, Buton dan juga Bombana.
Lebih jauh, komoditas nikel yang paling mendominasi di kawasan Sulawesi Tenggara. Di tempat itu pun berdiri megah kawasan mega industri. Di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe misalnya, terdapat sebuah proyek smelter yang kemudian menjadi yang terbesar di wilayah Indonesia Timur, khususnya untuk pengolahan stainless.
Bergeser ke wilayah lebih utara, yakni di Kabupaten Konawe Utara juga terdapat aktivitas perusahaan tambang nikel yang cukup ramai. Kawasan tersebut biasa disebut di pulau Wawonii yang dipenuhi oleh kegiatan penambangan nikel oleh sejumlah perusahaan. Diketahui, perusahaan yang melakukan kegiatan pertambangan nikel di wilayah tersebut adalah PT Gema Kreasi Perdana. Perusahaan telah mampu menyumbang banyak lapangan pekerjaan bagi warga sekitar.
–
Sumber: Dunia Tambang